Minggu, 02 Februari 2014

Tragedi malem LDKS

ini cerita pernah diceritain @poconggg di twitter, tentang malem LDKS di salah satu SMP negeri di jakarta timur. Jadi, beberapa bulan yang lalu *entah bulan apa* SMP ini ngadain LDKS, semacam pelatihan buat calon pemimpin gitu. Peserta LDKS nggak banyak, karena disaring dulu. Jadi yg boleh ikut cuma ketua kelas, wakil ketua kelas, dan beberapa struktur pengurus kelas. Dari tahun ke tahun, LDKS di sekolah itu dibikin jadi 2 hari. Anak-anak yang ikut mau nggak mau harus nginep di sekolah. Semacam kemping gitu lah..

Di malem pertama, panitia ngadain semacam jurit malam buat peserta LDKS. Di sinilah cerita bermula. Jadi, panitia LDKS di SMP ini adalah anak kelas 3 SMP. Gue juga nggak ngerti bagaimana mungkin anak SMP melatih kepemimpinan anak SMP lainnya. Untuk jurit malam, kelompok dibagi berdasarkan kelas. 1 kelompok isinya cuma 2 orang. Kira-kira pukul 12 malem, kelompok tadi dipecah untuk muterin sekolah. Di sekeliling sekolah, panitia-panitia kelas 3 sudah bertengger di habitat masing-masing. Nungguin adik kelas buat dipelonco. Hmm Terlalu..

Sampai pukul 1an, suasana masih aman terkendali. Peserta yang dateng habis dikerjain panitia, yang tentu aja masih dalam batas wajar. Pukul 2an, hal-hal aneh mulai kejadian. Dan yang ngalamin malah panitia, bukan peserta. Waktu lagi jaga di perpustakaan, salah satu panitia sebut saja ria tiba2 kebelet pipis Karena nggak berani sendiri, ria minta 1 temennya buat nemenin. Tapi karena yang jaga cuma mereka berdua, dan pos ngga boleh kosong, terpaksa ria pun jalan sendirian ke toilet, yang kebetulan nggak terlalu jauh dari perpustakaan Setelah selesai pipis dan balik ke pos, ternyata temennya yang tadi udah nggak ada. Ria udah teriak-teriak manggil dan nyari tapi tetap nggak ketemu. Nggak berapa lama, 1 kelompok peserta dateng, karena emang udah giliran mereka. tapi temennya tetap nggak ada, akhirnya ria memutuskan untuk ngerjain kelompok itu sendirian, di tengah kebingungan mau ngapain sama kelompok yang dateng, ria ngeliat patung tengkorak biologi nganggur, & kepikiran buat pakai sebagai property. Ria nyuruh kelompok peserta buat ngejelasin nama-nama tulang, dan harus berurutan dari kepala. Iya, senior emang rese. Karena kelompok tadi nggak bisa jawab lengkap, tiba-tiba ria kepikiran buat ngasih hukuman lucu, 2 orang di kelompok itu dihukum untuk berdiri 10 menit di lab biologi sebelah perpustakaan. Kebetulan di sana nggak ada pos, seremnya total..
Dan akhirnya ria sendirian lagi, dia memutuskan pergi buat nyari temen sesama panitia yang tadi hilang. Nggak berapa lama, dia ketemu temennya itu dan nyeritain kejadian lucu di pos perpustakaan sambil ketawa-ketawa ke temennya. Tapi Temennya malah kaget minta ampun. Temennya langsung ngajak ke pos perpustakaan dan nyuruh ria nyari tengkorak biologi yang dipakainya tadi, tapi tengkoraknya nggak ketemu-ketemu. Usut demi usut, ternyata temen sesama panitia tadi bukan menghilang, tapi sedang pergi ke kantor guru ngebawa tengkorak biologi, Tengkoraknya kesenggol dan pecah oleh kelompok sebelumnya. Karena takut dimarahin guru, mereka bawalah tengkorak itu ke kantor Jadi harusnya pas ria balik dari toilet ke perpustakaan, tengkorak itu udah nggak ada lagi karena sedang digotong ke kantor guru. Ria langsung keinget kelompok yg dihukum di lab biologi. Pas lari ke sana, ternyata 2 orang di lab itu udah pingsan, Setelah manggil panitia-panitia lain & digotong ke kantor guru, akhirnya 2 peserta tadi sadar dan cerita tentang barang-barang lab biologi yg geter-geter sendiri, Tengkorak yang pecah kesenggol masih ada di kantor guru. Tapi tengkorak (yang ntah apa) yang di perpustakaan tadi udah nggak ada.

Ria dan 2 siswa yang pingsan tadi nangis-nangis & minta pulang. Akhirnya pukul 3an mereka dijemput org tuanya ke sekolah. *krik *krik *krik Karena cerita ini diceritain langsung sama si panitia, dan katanya dijamin kebenarannyaa, silahkan dicari tau sendiri ini SMP mana ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan jadi pembaca pasif dong ._. silahkan tinggalkan jejakmu di komentar :D